Perkembangan sosial anak merupakan salah satu diantara sekian banyak hal, yang secara naluriah akan terus menerus diperhatikan oleh para orang tua, bahkan hingga anak-anak mereka dewasa kelak. Karena tanpa perlu diminta sekalipun, setiap orang tua pastilah mendambakan masa-masa pertumbuhan yang baik bagi anak-anak mereka, baik itu pertumbuhan secara jasmani, pertumbuhan secara psikis, maupun pertumbuhan secara mental dan sosial. Nah, di era digital seperti sekarang ini, keberadaan gadget tanpa disadari, telah mengambil porsi yang cukup besar dalam setiap segi dan aspek kehidupan kita. Bahkan jika boleh jujur, hari-hari ini gadget menjadi salah satu diantara sekian banyak faktor yang turut menentukan perkembangan sosial anak dalam rentang usia tertentu.
Anda boleh saja menyanggahnya.
Namun tahukah anda? menurut sebuah survery yang pernah dilakukan oleh UNICEF beberapa tahun lalu, sebesar 30 juta pengguna internet di Indonesia ternyata merupakan anak-anak dan para remaja dengan rentang usia 10 hingga 19 tahun. Bahkan lebih jauh lagi, dari sekitar 400 responden yang secara acak dilibatkan, 79,5% diantaranya mengaku merupakan pengguna internet aktif.
Dan jika data diatas masih dirasa belum cukup. 2 tahun lalu, Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia atau yang biasa disingkat dengan APJII pun turut mengukuhkan hasil survey tersebut dengan merilis sebuah data survey baru yang menyebutkan bahwa, 768 ribu pengguna internet di Indonesia merupakan anak-anak dengan rentang usia 10 hingga 14 tahun yang mayoritas menggunakan internet untuk mengakses situs berbagi video, YouTube. Kemudian diperingkat selanjutnya, ada sekitar 12,5 juta remaja dari rentang usia 14 hingga 19 tahun yang juga dipastikan sebagai pengguna internet yang cukup aktif di Indonesia.
Waw...
Sebuah jumlah yang cukup besar bukan? Dan kita tentu akan sama-sama setuju, bahwa seorang anak tidak mungkin dapat mengakses jaringan internet tanpa keberadaan sebuah gadget, entah gadget tersebut merupakan miliknya atau bukan. Itulah mengapa kemudian, keberadaan gadget menjadi sebuah sorotan yang cukup serius jika ingin dikaitkan dengan perilaku dan perkembangan sosial anak, khususnya anak-anak yang tinggal didaerah perkotaan. Karena tingkat kepedulian mereka terhadap lingkungan disekitarnya, salah satunya, bisa jadi dipengaruhi oleh seberapa besar waktu yang mereka alokasikan untuk bermain ataupun berinteraksi dengan gadget yang diberikan oleh orang tua mereka setiap harinya.
Dan tentu saja, semakin besar jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain gadget, bukan tidak mungkin akan turut mengubah perilaku sosial mereka beberapa waktu kedepan, menjadi pribadi yang jauh lebih senang menyendiri dan sulit berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Karena tanpa sadar, mereka seolah telah menemukan sebuah dunia baru, yang bahkan dapat mereka genggam dan nikmati "seorang diri" tanpa kehadiran siapapun.
Dan disinilah peran kita sebagai orang tua mulai diuji, akankah kita mulai membatasinya demi kebaikan buah hati kita dimasa yang akan datang? atau akankah kita justru membiarkannya dengan dalih "menyenangkan anak" seperti yang kita anggap lazim dilakukan oleh para orang tua lain disekitar kita. Dan membiarkan anak-anak kita jatuh dalam asuhan gadget yang selalu menemani keseharian mereka.
Pilihannya, berpulang kepada anda masing-masing.