Bela, seorang karyawati berusia 28 tahun yang tinggal di Bandung, adalah penutur asli bahasa Indonesia. Namun ia lebih suka berkencan dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda serta menguasai banyak bahasa asing lain, seperti halnya bahasa Inggris. "Tak masalah jika kamu enggan untuk melakukannya," katanya, "tapi bagi saya bilingual lebih mengasyikkan dan saya merasa akan jauh lebih menarik jika orang lain juga berpikir demikian."
Dia tidak peduli bahasa apa yang digunakan oleh teman kencannya, selama mereka dapat berkomunikasi dalam salah satu bahasa yang mereka mengerti itu sudah cukup. "Itu tidak harus menjadi bahasa yang saya gunakan atau yang dia gunakan, karena akan lebih menarik jika kami menguasai dua bahasa," tambahnya, "dan itu pasti sesuatu yang akan membawa kita lebih dekat, karena belajar bahasa lain dengan pasangan Kamu adalah sebuah hal yang menyenangkan."
Kebanyakan orang tampaknya setuju dengan pendapat tersebut. Jika kamu ingin berkencan, maka cobalah ajak mereka berkomunikasi dalam bahasa lain. Sebagian besar orang Amerika - 72% - menganggap orang yang dapat berbicara dalam banyak bahasa lebih menarik daripada mereka yang hanya dapat berbicara dalam satu bahasa (atau dengan kata lain hanya bahasa ibu mereka), studi tersebut di publikasikan oleh sebuah aplikasi kencan dan aplikasi belajar bahasa inggris online gratis percakapan dimana jumlah responden yang di survei mencapai lebih dari 700 orang.
Sayangnya, para pecinta linguistik (Bahasa) di Amerika mungkin akan lebih sulit menemukan pasangannya: Karena hanya 20% orang Amerika yang belajar bahasa selain bahasa Inggris di sekolah, hal ini diungkap oleh sebuah penelitian yang dirilis oleh Pew Research Center. Sebagai perbandingan, sebuah lembaga kajian (think tank) yang berbasis di Washington, D.C. menyatakan hal yang sebaliknya di tempat lain. Yap, rata-rata - 92% - siswa di Uni Eropa dapat berbicara lebih dari satu bahasa lewat test inggris.
Berbicara bahasa lain juga bisa menjadi indikator tertentu, survei terbaru menunjukkan, bahwa 76% orang Amerika menganggap mereka yang dapat berbicara bahasa lain terlihat lebih "berwawasan". Memiliki kecerdasan linguistik terlihat sangat menarik," katanya. "Berbicara lebih dari satu bahasa dengan lancar menunjukkan bahwa orang tersebut cukup cerdas dan memiliki latar belakang berpendidikan yang baik. Hampir semua wanita lajang setuju, bahwa smart atau cerdas merupakan sebuah indikator umum yang mereka inginkan dalam diri pasangannya.
Survei lain menemukan bahwa orang Amerika umumnya suka berpetualang terutama dalam hal berkencan: 76% dari mereka mengatakan bahwa mereka akan terbuka untuk berselingkuh saat musim panas di luar negeri, bahkan 72% mengatakan bahwa mereka akan pindah ke luar negeri untuk urusan asmara. Berkencan dengan seseorang dari negara lain dianggap memiliki tantangannya sendiri, termasuk perbedaan budaya dan hambatan bahasa, namun para pria/wanita lajang tampaknya bersedia untuk mengabaikannya.
Karena faktanya, penelitian ini juga menemukan bahwa orang-orang bahkan tidak peduli apakah pasangan mereka dapat berbicara dalam bahasa yang sama seperti mereka: 64% orang Amerika bahkan menyatakan akan berkencan dengan seseorang yang tidak berbicara bahasa mereka sama sekali. Ini terutama berlaku untuk pria, dengan 71% responden yang mengatakan bahwa mereka akan berkencan dengan seseorang yang tidak berbicara bahasa Inggris.
Hal ini mungkin benar, terutama bagi mereka yang biasa menggunakan aplikasi kencan, layaknya Tinder. Secara umum, orang-orang yang menggunakan aplikasi ini bukanlah mereka mencari ikatan cinta dalam hidup mereka, melainkan mereka yang hanya sekedar mencari teman kencan yang menyenangkan dan asik diajak ngobrol saat hangout.
"Seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa yang berbeda terlihat menarik dan eksotis, bahkan terlihat "Hot" dalam konotasi yang positif" tambahnya.